Menteri ESDM Ignasius Jonan. Medcom/Eko Nordiansyah.
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan bahwa tidak ada revisi investasi di bidang ketenagalistrikan. Program 35 ribu MW pun akan diselesaikan sesuai dengan kebutuhan listrik pada masa depan.
"Tidak ada revisi investasi di bidang kelistrikan sama sekali," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa, 1 Mei 2018.
Jonan menjelaskan yang terjadi hanyalah pergeseran waktu penyelesaian atau Commercial Operation Date (COD) sebagian pembangkit listrik menjadi 2024-2025 sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2018-2027.
"Yang terjadi hanyalah pergeseran waktu penyelesaian atau COD sebagian pembangkit listrik menjadi 2024-2025 sesuai RUPTL, yang mana hal ini dibuat atas dasar estimasi pertumbuhan kebutuhan listrik sekitar 7-8 persen per tahun," jelas Jonan.
Dengan demikian, program 35 ribu MW tetap diselesaikan sesuai dengan kebutuhan listrik dari tahun ke tahun. "Program 35 ribu MW tetap akan diselesaikan sesuai dengan estimasi kebutuhan listrik dari waktu ke waktu," imbuh Jonan.
Pemerintah terus berupaya mendorong pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik. Pemerintah juga menjaga keseimbangan supply dan demand untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dengan harga terjangkau.
Sebagaimana diketahui bahwa elektrifikasi menjadi salah satu program prioritas nasional dan seluruh masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air harus dapat menikmati listrik dengan harga yang terjangkau.
Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi nasional 2019 mencapai lebih dari 99 persen. Pada 2017, rasio elektrifikasi berhasil mencapai 95,35 persen jauh melampaui targetnya yaitu 92,75 persen.
(SAW)
No comments:
Post a Comment