Personel militer Inggris mengenakan pakaian pelindung dalam menangani kasus gas saraf Novichok di Salisbury. (Foto: AFP)
London: Unit anti-terorisme Inggris meyakini telah menemukan sumber dari gas saraf beracun Novichok. Gas itu menewaskan seorang wanita di Inggris dan membuat pasangannya kritis di rumah sakit sejak beberapa hari terakhir.
Dawn Sturgess, 44, tewas pada bulan ini, lebih dari sepekan setelah dirinya menghirup Novichok dekat kota Salisbury. Kota tersebut adalah tempat di mana mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, terkena racun yang sama pada Maret lalu.
Pasangan dari Sturgess, Charlie Rowley yang berusia 45 tahun dari Amesbury, kini mulai pulih di sebuah rumah sakit.
"Pada Rabu, sebuah botol kecil ditemukan selama pencarian rumah Charlie Rowley di Amesbury," kata kepolisian Inggris dalam sebuah pernyataan.
"Para ilmuwan telah menegaskan kepada kami bahwa zat yang terkandung dalam botol itu adalah Novichok," lanjutnya, seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu 13 Juli 2018.
Baca: Mengenal Novichok, Gas Saraf yang Hanya Diproduksi di Rusia
Tes lanjutan sedang dilakukan demi upaya memastikan apakah zat yang meracuni Skripal berasal dari botol tersebut. Penyelidikan digelar untuk menentukan dari mana botol itu berasal.
"Ini jelas perkembangan signifikan dan positif. Namun, kami tidak dapat menjamin bahwa tidak ada lagi substansi yang tersisa," kata Asisten Komisaris Neil Basu, Kepala Polisi Anti-Terorisme Inggris.
Dia menolak memberikan detail lebih lanjut mengenai botol itu. Tetapi polisi mengatakan penyelidikan sedang berlangsung guna menentukan dari mana botol itu berasal dan bagaimana bisa ada di rumah Rowley.
Inggris dan sejumlah sekutunya menyalahkan Rusia atas serangan terhadap Skripal. Kasus tersebut memicu pengusiran besar-besaran diplomat Rusia sejak era Perang Dingin. Moskow membantah tuduhan, dan membalas mengusir sejumlah diplomat Barat.
(WIL)
No comments:
Post a Comment