Kapolri Jenderal Tito Karnavian - Medcom.id/Ilham Wibowo.
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan pihaknya bakal menindak tegas seluruh jaringan maupun sel terorisme di Tanah Air. Perburuan bakal ditujukan kepada pelaku hingga para pembantu rencana ledakan bom.
"Anda (pelaku terorisme) sudah buka pintu, kami tidak akan berhenti masuk. Bukan dialog dari kami. Anda mulai dialog, kami akan pikirkan," ujar Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin, 16 Juli 2018.
Tito mengatakan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah memetakan seluruh jaringan terorisme terutama kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di seluruh wilayah. Rentetan penangkapan dan tindakan tegas petugas telah dilakukan sejak insiden bom Surabaya, Mei 2018.
(Baca juga: Teror Surabaya Jadi Pintu Masuk)
Dalam rentang waktu tiga bulan, 200 terduga teroris telah ditangkap. Sebanyak 20 orang di antaranya ditembak mati lantaran dinilai membahayakan petugas dan lingkungan masyarakat.
"Kalau mereka menggunakan parang, senjata api, bom, masa kita imbau-imbau saja. Anda sudah menggunakan cara-cara yang mematikan orang lain petugas, Anda juga harus siap mati," ucap mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri ini.
Tito menyebut tindakan tegas petugas yang nyawanya terancam juga diatur secara internasional oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Saat ada ancaman seketika kepada petugas atau masyarakat, kata Tito, tindakan mematikan bisa dilakukan.
"Kami sikat karena melawan petugas, membahayakan petugas. Berani menyerang dan petugas luka, Anda akan berhadapan juga dengan kekuatan yang mematikan," tandas dia.
(Baca juga: Tito: Penangkapan Teroris Hasil Pengawasan Jaringan)
(REN)
No comments:
Post a Comment