Konferensi pers Jazz Gunung Bromo Indonesia 2018 di Ecology Bistro, Kemang, Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018. (Foto: Medcom.id/Cecylia Rura)
Jakarta: Jazz Gunung Indonesia kembali mengadakan Jazz Gunung Award. Penghargaan ini diberikan khusus untuk maestro musik Indonesia atas dampak kontribusinya terhadap musik Indonesia. Tahun ini, penghargaan itu diberikan kepada musisi asal Surabaya, Bubi Chen.
"Beliau menyumbangkan musik jazz Indonesia dan melahirkan para musisi jazz terutama yang dari Surabaya dan Semarang, luar biasa. Maka tahun ini di hari kedua, Surabaya All Star akan ikut merayakan dan murid-murid Bubi Chen akan main, semacam reuni," kata Djaduk Ferianto, salah satu penggagas gelaran Jazz Gunung Indonesia.
"Mumpung masih ingat, kita harus memperingati karya musisi maestro Indonesia," imbuhnya.Bubi Chen adalah musisi asal Surabaya yang sejak kecil diperkenalkan dengan musik jazz. Pada usia 12 tahun, Chen sudah bisa mengaransemen karya Beethoven dan Mozart ke dalam irama jazz. Chen sempat mengenyam pendidikan musik secara formal di Wesco School of Music, New York pada 1955-1957. Chen berguru pada sosok Teddy Wilson hingga musisi swing jazz Benny Goodman.
Penghargaan yang diberikan pada Chen bukan tanpa alasan. Jelas, catatan kehidupannya yang sangat dekat dengan musik menghasilkan karya yang patut dikenang sebagai sumbangsih besar untuk warna musik Indonesia. Chen meninggal pada 2012.
"Guru yang baik, menjadi inspirasi seluruh musisi Indonesia, manusia kreatif dan melahirkan para musisi besar," kata Djaduk.
Penghargaan Jazz Gunung Award kali ini memasuki tahun ketiga. Jazz Gunung Award pertama kali diadakan pada 2016 dan diberikan kepada mendiang musisi Ireng Maulana. Pada tahun 2017 penghargaan ini diberikan kepada mendiang musisi Jack Lesmana.
(ELG)
No comments:
Post a Comment