BRI. MI/MOHAMAD IRFAN.
Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan menaikkan bunga deposito pada 1 Agustus 2018 25 bps lagi menjadi 50 bps. Hal itu dikatakan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo dilakukan untuk mendorong nasabah atau debitur BRI khususnya eksportir supaya bisa menyimpan dananya di Tanah Air.
"Kita tahu deposito BRI kita naikkan secara umum, untuk simpanan (naik) sejak 1 Juli, nanti 1 Agustus (deposito) kita naikkan 25 bps. Sehingga totalnya sudah ada sebanyak 50 bps," kata Haru di Kantor BRI, Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018.
Sementara untuk bunga pinjaman, Haru menuturkan, pihaknya masih mengkaji. Dia berharap bunga simpanan masih akan ditahan hingga September 2018 selagi melihat respons pasar.
"Kita tidak menaikkan, belum menaikkan, kita kaji paling tidak sampai September, jadi ini merespons bagaimana dinamika di pasar tanpa harus buru-buru mengorbankan pertumbuhan kredit," jelas Haru.
Pemerintah berharap agar eksportir menukarkan Devisa Hasil Ekspo (DHE) dalam bentuk valuta asing ke rupiah. Tujuannya demi menjaga stabilitas pergerakan nilai tukar di dalam negeri. Langkah itu menjadi penting mengingat dolar Amerika Serikat (USD) tengah menguat dan perlu ada upaya mengantisipasinya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta eksportir yang selama ini menyimpan devisa hasil ekspor di bank asing di luar negeri untuk memindahkan ke bank asing cabang Indonesia.
"Bisa kewajiban dari tempat mereka meminjam sehingga harus buka rekening di sana tapi kan bisa dipasangkan di cabang bank tersebut di sini," kata Darmin.
Darmin menegaskan pemerintah bersama Bank Indonesia akan berbicara dengan para pengusaha komoditas ekspor seperti batu bara dan kelapa sawit untuk memasukkan devisa ekspor mereka.
(SAW)
No comments:
Post a Comment