Lima: Sebanyak 35 orang terluka akibat ledakan di sebuah rumah sakit di distrik San Isidro, Lima, Peru. Pelaku peledakan adalah dua bersaudara yang dendam atas kematian ibu mereka di rumah sakit itu.
Lenin Alexander Benites Aguirre, 40, dan Claudia Rocio Benites Aguirre, 44, merupakan pelaku yang juga terluka parah dalam ledakan tersebut.
Dilansir dari laman UPI, Kamis 26 Juli 2018, Lenin menderita luka di wajah, leher dan dada. Sedangkan kakaknya, Claudia menderita cidera kaki.
"Kedua bersaudara ini membawa tas ransel berisi bahan peledak dan meninggalkan tas tersebut di laboratorium dan tempat parkir," seperti dilaporkan stasiun televisi Televisa.
Seorang saudara mereka yang lain, Percy Ivan Benites Aguirre dibawa ke kantor polisi sebagai saksi. Dia menyampaikan telah mengecam tindakan kedua kakaknya.
"Saya tidak membenarkan perbuatan mereka. Saya tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan dan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut," kata Percy.
Kepada polisi dia mengatakan dua kakaknya ingin membalas dendam atas kematian ibu mereka di rumah sakit itu tujuh tahun lalu. Ibu mereka, Victoria Aguirre Oviedo dirawat tujuh tahun lalu akibat sakit kepala sebelah (migren) parah.
Diduga, kematian ibunya karena malapraktik.
"Ibu kami didiagnosa mengidap tumor otak dan harus menjalani bedah kraniotomi pada 24 Agustus 2011. Sehari setelah operasi, ibu kami diizinkan pulang. Namun, tak berselang berapa lama, kepalanya membengkak, penglihatannya hilang dan dia tidak bisa berbicara," ungkap Percy.
Sejak saat itu, kedua kakaknya merasa ada yang salah dengan pengobatan ibunya. Setelah ibu mereka meninggal, keluarga mengajukan gugatan karena menduga Victoria meninggal akibat malapraktik.
(FJR)
http://internasional.metrotvnews.com/amerika/4KZ4rQqb-dendam-dua-bersaudara-ledakkan-rumah-sakit-di-peru
No comments:
Post a Comment