Sleman: Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta merasa berat memberikan izin pertandingan antara PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Liga 2 di Stadion Sultan Agung Bantu, Kamis, 26 Juli 2018. Pertemuan kedua tim Yogyakarta ini akrab dengan bentrok dan tindak kekerasan antarsuporter.
Rivalitas basis suporter kedua tim cukup besar dan hampir memenuhi stadion saat berlaga, baik kandang maupun tandang. Pendukung PSIM bernama Brajamusti dan The Maident memiliki banyak anggota. Sebaliknya, PSS dengan kelompok suporter Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) beranggotakan ribuan orang pula.
Pertemuan PSS dengan PSIM hampir selalu panas di atas lapangan maupun di luar lapangan. Pertemuan terakhir terjadi di kompetisi divisi satu pada 29 April 2014. Laga yang yang berkesudahan 0-0 itu disertai berulangkali kericuhan antarsuporter di tribun Stadion Maguwoharjo.
Baca: Liga 2: Derby Yogyakarta, Suporter PSS Hanya dapat Jatah 20 Tiket
Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri saat masih menjabat Kepala Polrestabes Yogyakarta pada 2009 masih ingat bentrok kedua suporter. "Situasinya masih seperti itu. Riyanya sekarang masih ada. Aksi saling cegat sudah terjadi meski tak ada pertandingan," kata Dofiri di sela pertemuan perwakilan suporter, manajamen klub PSIM dan PSS, serta kepolisian di salah satu hotel di Jalan Serturan Sleman, Yogyakarta, Selasa, (24/7/2018).
Meski demikian, Dofiri mengatakan kepolisian berusaha tak putus asa mendamaikan kedua suporter. Sebab, rivalitas hanya terjadi saat terjadi di lapangan. Ia meyakini, seluruh suporter PSIM dan PSS menginginkan perdamaian di hati kecilnya.
"Saya tahu ibarat sepak bola tanpa penonton tidak marem (menarik). Tapi kalau pertandingan ada penonton ya seperti itu," kata dia.
Menurut dia, kepolisian sudah sebanyak lima kali mengundang pertemuan kedua perwakilan suporter menjelang laga besok Kamis. Lantaran PSIM telah mengambil keputusan mencetak 17 ribu hingga 18 ribu tiket dan hanya memberi 30 lembar untuk suporter PSS, pihaknya mengimbau berhati-hati jika terjadi provokasi untuk bertindak kekerasan.
Baca juga: Pemerintah Dukung INASGOC Tolak Pengundian Ulang Cabor Sepak Bola Asian Games
Ia mencontohkan kasus bentrok Suporter Persija Jakarta, Jakmania dengan Bonek, suporter Persebaya beberapa waktu lalu. Saat itu, pihak panitia pelaksana Persija hanya menyediakan jatah 1.000 lembar tiket untuk Bonek. "Padahal semua suporter inginnya masuk," ujarnya.
Dofiri menyatakan tak bisa bisa menjamin keamanan sepenuhnya. Petugas atau pagar betis, ujarnya, takkan mampu menahan apabila terjadi kerusuhan. Ia tetap meminta perwakilan pimpinan suporter tetap ikut serta dalam mengoordinasi anggotanya.
"Keterlibatan korwil maupun korlap penting, jangan dilepas begitu saja. Besok ikut membantu jangan sampai jalur-jalur (yang dilalui suporter) rawan, kami menyiapkan personel-personel di jalur-jalur yang dilalui suporter," ujarnya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: ?Berburu Buah Tangan nan Murah Khas Rusia
(ACF)
http://bola.metrotvnews.com/indonesia/ybDOm7XN-liga-2-polda-diy-berat-keluarkan-izin-pertandingan-psim-vs-pss
No comments:
Post a Comment