Laboratorium Labor Spiez milik Swiss. (Foto: Labor Spiez)
Den Haag: Belanda menangkap dua "mata-mata Rusia" yang disebut berencnaa meretas sebuah laboratorium milik Swiss yang sedang menyelidiki kasus penyerangan dengan racun di Salisbury, Inggris.
Pada 4 Maret, mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, diracuni seseorang dengan menggunakan gas syaraf Novichok di Salisbury.
Inggris menyalahkan badan intelijen Rusia, GRU, atas serangan terhadap Skripal dan Yulia di Salisbury. Rusia membantah terlibat serangan.
Menurut laporan media Swiss dan Belanda, dua orang yang ditangkap ini diyakini sebagai bagian dari dinas intelijen militer Rusia. Mereka ditahan awal tahun ini, dan sudah diusir keluar dari Belanda.
"Pihak berwenang Swiss mengetahui mengenai penangkapan mata-mata Rusia di Den Haag," kata Isabelle Graber, juru bicara dinas intelijen Swiss (FIS), seperti dikutip dari kantor berita Sky News, Sabtu 15 September 2018.
Baca: Mengenal Novichok, Gas Saraf yang Hanya Diproduksi di Rusia
Graber mengatakan agen FIS "berpartisipasi aktif dalam operasi ini bersama mitra Belanda dan Inggris."
Masih dari laporan media lokal Swiss dan Belanda, kedua orang terduga agen itu disebut-sebut berencana meretas laboratorium Spiez yang sedang menganalisa sampel racun Novichok dalam kasus Salisbury.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Stanislav Smirnov, juru bicara Kedubes Rusia di Swiss, membantah laporan tersebut.
(WIL)
No comments:
Post a Comment