PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa roh diktator Jerman Adolf Hitler bangkit kembali di tubuh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat pemerintahan Israel.
"Tidak diragukan lagi, Israel adalah negara paling Zionis, fasis dan rasis di dunia," kata Erdogan, dikutip dari Guardian, Rabu 25 Juli 2018.
"Keputusan Israel untuk menyebut bahwa negaranya hanya milik Yahudi itu tidak beda dengan obsesi Hitler terhadap ras Aria," lanjut dia.
Membalas perkataan Erdogan, Netanyahu menyebut bahwa orang nomor satu di Turki tersebut tak ubahnya seorang diktator.
"Erdogan adalah otak dari pembantaian di Suriah dan memenjarakan puluhan ribu warganya yang tak bersalah. Ini bukti bahwa dia adalah diktator," tukas Netanyahu.
Undang-undang Kebangsaan Israel telah mengutamakan Yahudi sebagai penduduk utama Israel. Aturan tersebut mendapat tentangan keras dari warga Arab Israel.
Melalui undang-undang itu, bahasa Arab tidak lagi mendapatkan tempat istimewa, melainkan hanya diberi status khusus. Keputusan Israel ini membuat murka sejumlah pihak, tak terkecuali Turki.
Turki dan Israel sempat memutuskan hubungan diplomatik pada 2010 karena insiden MV Mavi Marmara di mana para aktivis Turki di dalam kapal tersebut tewas karena diserang pasukan komando Israel ketika mencoba menerobos blokade laut di sekitar Jalur Gaza.
Israel pun menolak meminta maaf kepada Turki atas insiden tersebut. Kendati demikian, hubungan kedua negara kembali membaik pada 2016, namun tetap dingin. Kedua negara tetap bentrok, terutama jika menyangkut masalah Palestina.
(WIL)
No comments:
Post a Comment